Refleksi Jumat Agung
Alkitab mencatat bahkan dunia mengakui kematian Yesus sebagai sebuah kematian teragung dalam sepanjang masah sejak kalender masehi memberi warna merah di hari dimana Yesus mati tergantung di kayu salib
Kematian Yesus sudah tidak bisa di sangkal lagi kebenarannya. Tapi Ada beberapa pertanyaan yang melayang-layang difikiranku setiap Jumat agung tiba
Mengapa Yesus harus mati?
Apa Tuhan tidak punya cara lain untuk menyelamatkan umat manusia?
Mengapa harus ada penebusan?
Mengapa harus melalui salib?
Ketika aku gagal menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, maka aku akan sampai pada tingkat keragu-raguaan dan bertanya "benarkah Yesus mati di salibkan?"
Apa yang terjadi jika pemberitaan tentang kematian di kayu salib adalah kebohongan? Maka tentunya tidak ada kebangkitan! Jika tidak ada kebangkitan maka sia-sialah kepercayaanku tentang kebangkitan orang mati! (1 korintus 15:3-8
Inti pemberitaan Injil adalah karya penyelamatan Allah melalui kematian Yesus di kayu salib dan kebangkitanNya dari antara orang-orang mati. Penyelamatan merupakan kabar baik bagi umat manusia bahwa masih ada harapan bagi manusia yang hidup di dalam dunia yang telah jatuh ke dalam dosa. Kematian tak dapat dihindari karena kematian adalah Akibat dari hukuman atas dosa (Roma 6:23), dan Bahwa sesungguhnya kita semua telah berdosa (Roma 3:23)
Tapi dengan kematian dan kebangkitan Yesus Ada harapan di balik kematian (1 Tesalonika 4:13-14). Itulah sebabnya bahwa Yesus harus mati Karena tanpa kematian maka tidak akan pernah ada kebangkitan kembali, dan tanpa ada kebangkitan maka sia-sialah kepercayaan orang-orang beriman.
Mengapa hidup Yesus harus berakhir di kayu salib padahal salib adalah lambang kutuk (Galatia 3:13)?
Ingat bahwa Yesus datang untuk menggenapi hukum taurat. Kutukan atas segalah dosa dalam hukum Taurat adalah penumpahan darah domba yang tak bercacat dan bercelah, dan Yesus menanggung kutuk dosa itu seperti yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya (baca Yesaya 53:3-12). Yesus adalah domba Allah yang tak bercacat dan bercelah sekaligus sebagai Imam agung yang layak (baca Imamat 3) membawa korban penebusan dosa (tubuhnya sendiri)
Comments
Post a Comment