Inspirasi .......

Catatan inspirasiku......
Hasil refleksi yang kudapat dari seorang yang berperan penting mengantarkan aku ke tempat dimana aku berdiri sekarang......

Dalam hidup ini aku belajar bahwa ketika bersikap keras kepala: tidak bisa menerima saran dan kritikan, mengangap pendapat kita mutlak benar, kita akan ditinggalkan oleh mereka yang menjadi teman kita. Hanya orang-orang tertentu yang akan mampu bertahan tetap tinggal disamping kita. Namun sesabar-sabarnya orang tersebut, yakinlah suatu hari dia juga meninggalkan kita Jika kita tidak pernah bisa berubah. 

Bertahun-tahun aku pernah mencoba hidup bersama orang yang seperti demikian. Selama itu pulalah aku belajar tentang kesabaran. Sepertinya Semua itu didorong oleh ambisi pribadi. Setiap hari aku selalu berdoa meminta keajaiban agar dia bisa merubah pola fikirnya. Tapi pada akhirnya, seiring berjalannya waktu, karakter dan pola fikirkulah yang berubah mengikutinya.

Terkadang dalam beberapa keadaan aku juga melawan terhadapnya dengan sikap diamku. Aku terkadang merespon amarahnya dengan diam seribu bahasa sampai berhari-hari bahkan sampai berbulan-bulan. Tidak memberi kabar dan tidak meminta apa-apa. Aku berfikir bahwa sikap diam adalah jawaban terbaik dalam beberapa situasi

Kesabaran dan doaku mengubah hidupnya perlahan-lahan. Tapi perubahan itu sangatlah lambat, dan cara dia memandang kehidupan tak bisa diganggu gugat, membuat aku akhirnyapun memilih untuk pergi jauh dan meninggalkannya dengan berpindah kota, mencari kerja di tempat yang jauh.

Awalnya aku fikir aku akan bebas setelah meninggalkanya. Aku fikir sekarang aku bebas mencari apa yang terhilang selama aku mencoba mengikuti cara berfikirnya agar aku bisa bertahan disampingnya. 

Dulu aku selalu mencoba untuk tidak mencari masalah dengan memasuki hubungan yang rumit dengan berteman baik, dengan sahabat apalagi menjalin kisah asmara dengan pria-pria yang datang kedalam hidupku. aku fikir hidupku sudah penuh dengan masalah-masalah rumit yang perlu kufikirkan [aku mulai menyadari mengapa aku susah jatuh cinta].

Ternyata tanpa kusadari, karakterku telah banyak dipengaruhi olehnya. Selama bersamanya, aku terbentuk juga menjadi orang yang keras bahkan pada diri sendiri. 

Pada akhirnya ketika Aku datang kedalam Dunia yang sangat berbeda aku mulai mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Aku sepertinya terlalu lama hidup menyesuaikan diri dengan cara hidupnya. Kini aku harus mulai belajar banyak hal yang baru agar aku bisa bertahan dalam duniaku yang sangat jauh berbeda dari fikiran idealismeku.

Saat berjalan mengikuti polanya, aku terbiasa menfokuskan diri hanya pada mengikuti caranya dan memikirkan tujuanku dengan mengabaikan semuanya. Persahabatan selalu kuanggap hanya sementara dan hanya untuk senang-senang. Aku selalu merasa bisa mengganti teman-temanku dengan mudahnya. Tak pernah berfikir untuk persahabatan jangka panjang. Siapapun yang kutemui dan ku rasa bisa membuatku senang, maka dialah temanku.

Aku mulai merasakan bahwa orang-orang sering menuntut keseriusan dalam sebuah hubungan baik itu pekerjaan maupun pertemanan. Aku yang tidak terbiasa membuat komitmen dengan siapapun juga mulai merasa senang berteman dengan kesunyian. Terdapat perbedaan pola hidup dunia kampus dan kos dengan dunia kerja.

Aku yang bersifat cuek mulai sangat memperhatikan semua kata-kata, sikap,dan perilaku orang-orang disekitarku. aku sepertinya terpengaruh dengan kata-kata seseorang padaku bahwa di tempat ini, jangan mudah percaya pada orang-orang, karena mereka semua punya kebiasaan menunjukkan hal yang berbeda ketika di depan kita dengan di belakang kita. 

Aku mulai mempertanyakan tujuan setiap orang yang datang kepadaku. Mencoba menebak dan menganalisa setiap perkataan dan perilaku orang-orang didekatku.

Aku mulai merasa bosan dan merasa butuh tantangan baru. Aku mulai mencari sesuatu yang bisa membuat hidupku berwarna. Jika tidak kutemukan di kota ini, akankah aku akan pergi?






Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Lahirnya dan arti kata “Kristen”

A Philosophy of Second Language Acquisition (MARYSIA JOHNSON)

PRONOUNS OF POWER AND SOLIDARITY