Refleksi di akhir bulan Mei

Jika kamu ingin memperbaiki kekuranganmu maka bertemanlah dengan orang yang punya kekurangan yang sama dengamu. Dari kekurangan biasanya kita membuat kesalahan-kesalahan yang tak disadari. Menyaksikan itu pada orang lain, menolong kita menyadarinya. Itulah sebabnya kehadiran mereka dapat menjadi cermin bagi kita.

Jika kamu ingin menjadi pibadi yang mampu mendengar suara hati yang tak terungkap maka bergaul kariblah dengan orang yang kepribadiannya bertolak belakang denganmu. Kepribadian yang tak sama denganmu akan memperkaya pengetahuanmu tentang adanya perbedaan. Banyak bergaul dengan mereka telah membuatku harus banyak menahan ego dan mencoba membayangkan diriku sebagai dirinya. Walau kadang lelah tapi keseringan mendengarnya membuatku mengerti banyak hal tentang isi hati orang lain.

Jika ingin memperdalam ilmu kesabaranmu maka sering-seringlah berbicara dengan sang pengkritik. Mereka paling pandai membuatmu marah. Para pengkritik biasanya tidak akan mentoleransi kesalahan dan juga kadang tak mau tahu sudut pandangmu yang berbeda darinya. Hal itu bisa menimbulkan amarahmu jika tidak belajar menerima kritikannya.

Jika ingin bijaksana banyak-banyaklah membaca dan belajar dari setiap orang yang kamu jumpai. Bijaksana adalah suatu tindakan yang kita ambil dengan mengetahui dengan pasti dampak yang ditimbulkan dari tindakan kita. Tahu apa yang harus dilakukan untuk suatu keadaan.

Jika ingin mengenal hidup yang sesungguhnya, keluarlah, banyak bergaullah dengan berbagai jenis karakter, perbanyaklah mendengar, melihat dan merasa. Kita tidak bisa merasa hidup lebih indah hanya dengan melihat dan menjumpai orang yang sama dengan kita, sama karakternya, sama sudut pandangnya, sama cara hidupnya.

Above all, work on something you are passionate

Aku mendapati catatan refleksiku ini agak-agak sulit dilakukan hahaha. Teruslah belajar memperbaiki diri hari lepas hari. Jadikan kesulitan seperti gunung yanf harus didaki. Dipuncak sana ada dunia luas yang akan aku lihat. This is hope. Hope had brought me to the place I stand now. Still climbing.

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Lahirnya dan arti kata “Kristen”

A Philosophy of Second Language Acquisition (MARYSIA JOHNSON)

PRONOUNS OF POWER AND SOLIDARITY