Konsep filsafat Aristoteles dalam dunia Sophie: sederhana dan menyenangkan
Untuk memahami alur berfikir Aristoteles, sang penulis buku "Dunia Sophie" mengajukan 5 pertanyaan pendahuluan. Pertanyaan yang menggelitik bagi seorang anak seumuran Sophie, seorang gadis berumur 14 tahun.
1. Manakah lebih duluan - ayam atau "ayam ide"
2. Apakah kita lahir dengan ide-ide bawaan?
3. Apakah perbedaan antara tanaman, binatang dan manusia?
4. Mengapa hujan turun?
5. Apa yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan yang baik?
Aristoteles berpandangan bahwa pengetahuan dibangun melalui hasil pengamatan indra sebagai bahan dasarnya dan akal sebagai alat dalam memproses ide. Ini berbeda dari gurunya Plato yang menegaskan bahwa "dunia ide" ada sepenuhnya di akal. Aristoteles percaya bahwa manusia tidak lahir dengan ide bawaan tapi hanya akal bawaan. Manusia datang kebumi dengan akal yang masih kosong.
Apa yang membedakan segala sesuatu adalah substansi dan bentuk. Subtansi adalah bahan dasar dan bentuk adalah ciri khas/hakikat sesuatu. Substansi akan selalu berubah dari potensial menjadi aktual. Dikatakan bahwa segala sesuatu di alam ini punya potensi untuk menjadi "bentuk" tertentu dan setiap "bentuk" mempunyai sifat tertentu.
Dengan konsep bentuk dan substansi, Aristoteles dapat mengkategorikan segala sesuatu. Ada benda mati dan benda hidup. Benda hidup dibagi menjadi tanaman dan makhluk. Makhluk-makhkuk menjadi binatang dan manusia. Penggolongan Aristoteles memperlihatkan adanya transisi dari sesuatu yang sederhana ke yang kompleks, berdasarkan sifatnya baik di dunia tanaman maupun dunia makhluk. Manusia menduduki tangga tertinggi dalam pengkategorian ini. Manusia dikatakan mempunyai sifat yang lebih kompleks/rumit sehingga dapat lebih maksimal menjalani kehidupan di bumi. Ciri khas manusia yang membuat dia unik adalah kemampuan berfikir secara rasional.
Yang saya sukai dari teori filsafat Aristoteles adalah dia mengakui adanya tenaga penggerak utama dari segala sesuatu yaitu Tuhan. Dia mempercayai adanya kuasa Tuhan dalam mengawali segala gerak benda di muka bumi dan mengatur semua gerakan benda-benda di angkasa.
Pandangan Aristoteles yang berkaitan khusus dengan manusia adalah konsep bahagia yang dihubungkan dengan konsep keseimbangan atau keselarasan hidup. Manusia harus bisa menggerakkan semua potensi yang dimilikinya. Kebahagian tidak bisa dicapai jika hanya mengembangkan kepala dan mengabaikan tubuh. Lebih lanjut lagi dia mengakui akan perbedaan sifat pada setiap individu yang menuntutnya hidup saling membutuhkan. Terdapat 3 golongan manusia dalam mencapai kebahagiaannya: 1) hidup senang dan nikmat, 2) bebas dan bertanggung jawab , 3) ahli fikir dan filosof. Semuanya harus saling bekerjasama untuk mencapai keseimbangan.
Membangun hidup bersama sebagai warga negara yang baik dalam sebuah bangsa adalah bentuk tertinggi persahabatan manusia. Untuk mengatur hidup bersama dalam satu negara, ada 3 bentuk konstitusi yang dipandang baik oleh Aristoteles: 1) Monarki/ kerajaan yang berlawanan dengan tirani: pemimpin yang mengutamakan kepentingannya, 2) Aristokrasi bukan oligarki- pemerintahan dijalankan oleh beberapa orang, dan 3) Polity/demokrasi bukan pemerintahan kawanan (mob rule).
Pandangan terhadap wanita tidak dapat diterima dengan baik karena Aristoteles melihat perempuan lebih rendah kedudukannya dari pria. Wanita dianggap lemah dalam beberapa hal.
Sang filsuf dalam buku ini menulis surat kepada seorang gadis yang baru berumur 14 tahun jadi bahasa yang digunakan sangat sederhana dan praktikal. Dia mengajarkan konsep-konsep filsafat dengan bahasa ymg sederhana dan dengan kasus-kasus yang dijumpai dikehidupan sehari-hari, secara khusus dalam memahamkan konsep filsafat Aristoteles, Sophie bahkan langsung dapat menggunakannya dalam merapikan isi lemarinya dan merefleksikan konsepnya dengan berjalan menjumpai dan berbicara kepada tanaman dan binatang dirumah, terakhir ke ibunya Sophie bahkan digunakan dalam menjawab soal -soal agama di sekolah
1. Manakah lebih duluan - ayam atau "ayam ide"
2. Apakah kita lahir dengan ide-ide bawaan?
3. Apakah perbedaan antara tanaman, binatang dan manusia?
4. Mengapa hujan turun?
5. Apa yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan yang baik?
Aristoteles berpandangan bahwa pengetahuan dibangun melalui hasil pengamatan indra sebagai bahan dasarnya dan akal sebagai alat dalam memproses ide. Ini berbeda dari gurunya Plato yang menegaskan bahwa "dunia ide" ada sepenuhnya di akal. Aristoteles percaya bahwa manusia tidak lahir dengan ide bawaan tapi hanya akal bawaan. Manusia datang kebumi dengan akal yang masih kosong.
Apa yang membedakan segala sesuatu adalah substansi dan bentuk. Subtansi adalah bahan dasar dan bentuk adalah ciri khas/hakikat sesuatu. Substansi akan selalu berubah dari potensial menjadi aktual. Dikatakan bahwa segala sesuatu di alam ini punya potensi untuk menjadi "bentuk" tertentu dan setiap "bentuk" mempunyai sifat tertentu.
Dengan konsep bentuk dan substansi, Aristoteles dapat mengkategorikan segala sesuatu. Ada benda mati dan benda hidup. Benda hidup dibagi menjadi tanaman dan makhluk. Makhluk-makhkuk menjadi binatang dan manusia. Penggolongan Aristoteles memperlihatkan adanya transisi dari sesuatu yang sederhana ke yang kompleks, berdasarkan sifatnya baik di dunia tanaman maupun dunia makhluk. Manusia menduduki tangga tertinggi dalam pengkategorian ini. Manusia dikatakan mempunyai sifat yang lebih kompleks/rumit sehingga dapat lebih maksimal menjalani kehidupan di bumi. Ciri khas manusia yang membuat dia unik adalah kemampuan berfikir secara rasional.
Yang saya sukai dari teori filsafat Aristoteles adalah dia mengakui adanya tenaga penggerak utama dari segala sesuatu yaitu Tuhan. Dia mempercayai adanya kuasa Tuhan dalam mengawali segala gerak benda di muka bumi dan mengatur semua gerakan benda-benda di angkasa.
Pandangan Aristoteles yang berkaitan khusus dengan manusia adalah konsep bahagia yang dihubungkan dengan konsep keseimbangan atau keselarasan hidup. Manusia harus bisa menggerakkan semua potensi yang dimilikinya. Kebahagian tidak bisa dicapai jika hanya mengembangkan kepala dan mengabaikan tubuh. Lebih lanjut lagi dia mengakui akan perbedaan sifat pada setiap individu yang menuntutnya hidup saling membutuhkan. Terdapat 3 golongan manusia dalam mencapai kebahagiaannya: 1) hidup senang dan nikmat, 2) bebas dan bertanggung jawab , 3) ahli fikir dan filosof. Semuanya harus saling bekerjasama untuk mencapai keseimbangan.
Membangun hidup bersama sebagai warga negara yang baik dalam sebuah bangsa adalah bentuk tertinggi persahabatan manusia. Untuk mengatur hidup bersama dalam satu negara, ada 3 bentuk konstitusi yang dipandang baik oleh Aristoteles: 1) Monarki/ kerajaan yang berlawanan dengan tirani: pemimpin yang mengutamakan kepentingannya, 2) Aristokrasi bukan oligarki- pemerintahan dijalankan oleh beberapa orang, dan 3) Polity/demokrasi bukan pemerintahan kawanan (mob rule).
Pandangan terhadap wanita tidak dapat diterima dengan baik karena Aristoteles melihat perempuan lebih rendah kedudukannya dari pria. Wanita dianggap lemah dalam beberapa hal.
Sang filsuf dalam buku ini menulis surat kepada seorang gadis yang baru berumur 14 tahun jadi bahasa yang digunakan sangat sederhana dan praktikal. Dia mengajarkan konsep-konsep filsafat dengan bahasa ymg sederhana dan dengan kasus-kasus yang dijumpai dikehidupan sehari-hari, secara khusus dalam memahamkan konsep filsafat Aristoteles, Sophie bahkan langsung dapat menggunakannya dalam merapikan isi lemarinya dan merefleksikan konsepnya dengan berjalan menjumpai dan berbicara kepada tanaman dan binatang dirumah, terakhir ke ibunya Sophie bahkan digunakan dalam menjawab soal -soal agama di sekolah
Comments
Post a Comment