Pengenalan Tiga Agama Samawi
Agama Yahudi, Agama Kristen/Katolik dan agama Islam mempunyai akar kepercayaan yang sama namun tentu saja memiliki perbedaan yang signifikan karna dibentuk pada jaman dan situasi yang berbeda. Kitab Taurat (Musa) sebagai kitab agama Yahudi mulai diberikan ketika bangsa Israel di masa "exodus". Saat itu, terlihat bahwa Tuhan fokus untuk membentuk pola fikir suatu bangsa yang terbiasa hidup sebagai budak di negeri orang. Mental inferior yang mereka miliki harus dibentuk kepada mental pejuang untuk membangun sebuah peradaban sebagai bangsa yang merdeka dibawa kepemimpinan nabi-nabi yang dipilihkan oleh Allah sendiri. Tuhan membentuk ketaatan mereka dibawa kekuatan Allah yang adalah satu-satuNya Tuhan yang tidak dapat disejajarkan dengan allah bangsa bangsa lainnya
Kitab injil merupakan tulisan para murid-murid Kristus, ditulis untuk mendokumentasikan ajaran Yesus yang kemudian menjadi kitab bagi pengikut Kristus (Kristen). Kisah-kisah dan aturan hidup dalam kitab ini ditujukan untuk membentuk manusia menjadi lebih spirtual. Tidak lagi mengutamakan perang dengan bangsa lain karena mereka sudah hidup di negeri yang dijanjikan. Allah fokus membentuk mental umatNya sebagai orang yang merdeka secara spiritual. Berita pertobatan dan pengampunan adalah seruan utama dalam kitab ini. Nubuatan dalam kitab kitab sebelumnya dipenuhi dan hukum-hukum disempurnakan. Yesus menegaskan bahwa perbuatan yang hanya berdasarkan pada hukum taurat tanpa kasih telah membuat manusia lebih arogan dan berpotensi menindas rakyat yang tak berdaya. Hukum "kasih" adalah yang utama diatas segala aturan yang diterapkan.
Quran bagi pengikut Nabi Muhammad diturunkan bagi bangsa bukan Israel (nama Yakub dari garis keturunan Isak) . Kitab ini diberikan bagi nabi dari turunan anak Abraham yaitu Ismail yang hidup dan berada ditengah suku bangsa lain di negeri Arab. Penjelasan umumnya, kitab ini menyempurnakan kitab yang diturunkan kepada nabi Abraham. Sebagai orang awam yang seharinya hanya memahami isi Alkitab, saya ketika membaca kitab ini, mengambil kesimpulan umum bahwa kitab ini dikhususkan bagi mereka yang masih berpegang teguh pada kitab yang diberikan kepada nabi Abraham. Aturan-aturan hidup diatur secara detail untuk membentuk mereka dalam menegakan keadilan sebagai sebuah bangsa untuk melawan penyembahan berhala. Dalam mewujudkan misinya, aturan perang masih diberlakukan dan aturan-aturan dasar kehidupan umat yang mirip dengan kitab Taurat menjadi yang utama. Walaupun pengikutNya mengklaim kitab mereka adalah penyempurnaan terhadapa kitab Taurat dan injil, namun saya sebagai pembaca dari agama Kristen lebih berfikir bahwa kitab ini meneruskan perjanjian Allah dengan Abraham/Hagar tentang turunannya dari anaknya yang bernama Ismail. Tidak banyak diceritakan dalam Alkitab tentang kehidupam Ismail selain dalam kejadian 16 dan kejadian 25 (khususnya ayat 12-18).
Sebagai pembaca awam dari agama Kristen, saya bertanya-tanya mengapa nabi Muhammad sebagai nabi yang berakar kepada turunan Abraham dari Ismail tidak mendokumendasikan bagaimana Allah menyertai dan memelihara garis turunan Ismael dari generasi ke generasi seperti yang dilakukan Allah kepada Isak. Mengapa lebih fokus kepada firman yang diberikan kepada garis keturunan Isak yang telah terdokumentasi dengan sangat rapi di kitab Yahudi dan Kristen. Keadilan Allah kepada turunan Ismail akan sangat terlihat jelas seandainya kitab Quran menuliskan ulang bagaimana perjanjian kepada bani Ismail diwujudkan dengan mengikuti turunan Ismail.
Kitab injil merupakan tulisan para murid-murid Kristus, ditulis untuk mendokumentasikan ajaran Yesus yang kemudian menjadi kitab bagi pengikut Kristus (Kristen). Kisah-kisah dan aturan hidup dalam kitab ini ditujukan untuk membentuk manusia menjadi lebih spirtual. Tidak lagi mengutamakan perang dengan bangsa lain karena mereka sudah hidup di negeri yang dijanjikan. Allah fokus membentuk mental umatNya sebagai orang yang merdeka secara spiritual. Berita pertobatan dan pengampunan adalah seruan utama dalam kitab ini. Nubuatan dalam kitab kitab sebelumnya dipenuhi dan hukum-hukum disempurnakan. Yesus menegaskan bahwa perbuatan yang hanya berdasarkan pada hukum taurat tanpa kasih telah membuat manusia lebih arogan dan berpotensi menindas rakyat yang tak berdaya. Hukum "kasih" adalah yang utama diatas segala aturan yang diterapkan.
Quran bagi pengikut Nabi Muhammad diturunkan bagi bangsa bukan Israel (nama Yakub dari garis keturunan Isak) . Kitab ini diberikan bagi nabi dari turunan anak Abraham yaitu Ismail yang hidup dan berada ditengah suku bangsa lain di negeri Arab. Penjelasan umumnya, kitab ini menyempurnakan kitab yang diturunkan kepada nabi Abraham. Sebagai orang awam yang seharinya hanya memahami isi Alkitab, saya ketika membaca kitab ini, mengambil kesimpulan umum bahwa kitab ini dikhususkan bagi mereka yang masih berpegang teguh pada kitab yang diberikan kepada nabi Abraham. Aturan-aturan hidup diatur secara detail untuk membentuk mereka dalam menegakan keadilan sebagai sebuah bangsa untuk melawan penyembahan berhala. Dalam mewujudkan misinya, aturan perang masih diberlakukan dan aturan-aturan dasar kehidupan umat yang mirip dengan kitab Taurat menjadi yang utama. Walaupun pengikutNya mengklaim kitab mereka adalah penyempurnaan terhadapa kitab Taurat dan injil, namun saya sebagai pembaca dari agama Kristen lebih berfikir bahwa kitab ini meneruskan perjanjian Allah dengan Abraham/Hagar tentang turunannya dari anaknya yang bernama Ismail. Tidak banyak diceritakan dalam Alkitab tentang kehidupam Ismail selain dalam kejadian 16 dan kejadian 25 (khususnya ayat 12-18).
Sebagai pembaca awam dari agama Kristen, saya bertanya-tanya mengapa nabi Muhammad sebagai nabi yang berakar kepada turunan Abraham dari Ismail tidak mendokumendasikan bagaimana Allah menyertai dan memelihara garis turunan Ismael dari generasi ke generasi seperti yang dilakukan Allah kepada Isak. Mengapa lebih fokus kepada firman yang diberikan kepada garis keturunan Isak yang telah terdokumentasi dengan sangat rapi di kitab Yahudi dan Kristen. Keadilan Allah kepada turunan Ismail akan sangat terlihat jelas seandainya kitab Quran menuliskan ulang bagaimana perjanjian kepada bani Ismail diwujudkan dengan mengikuti turunan Ismail.
This is a pretty concise explanation and I love the last sentence here. You can say that again!
ReplyDelete