PROSES PEMBENTUKAN BATASAN-BATASAN BAHASA
(PROCESING CONSTRAINTS)
Frase (Gabungan kata), Urutan Kata, dan Paradigma
Pada setiap bahasa yang digunakan,
teradapat aturan-uturan tertentu yang harus diperhatikan untuk membentuk
susunan bahasa yang memiliki arti dan makna. Bahasa memiliki aturan yang
berbeda-berbeda. diilihat dari struktur luar bahasa (surface structure),
ditememukan bahwa pengabungan kata dan urutan kata berbeda dari bahasa yang
satu dengan bahasa yang lainnya. Hal tersebut dapat dilihat pada penempatan
kata kerja, bahasa Samona dan Tagalog meletakkan kata kerja di awal kalimat,
sementara itu dalam bahasa Jepang dan bahasa Turki, kata kerjanya terdapat di
akhir kalimat, bahasa Inggris dan bahasa prancis kata kerjanya berada di tengah
kaliamat.
Walaupun terlihat adanya perbedaan aturan
antara bahasa yang satu dengan yang lainya, tetapi hanya ada beberapa aturan
urutan kata yang dimungkinkan untuk digunakan dalam bahasa manapun di dunia.
Frase
(Gabungan Kata)
Bahasa
memiliki aturan dalam mengabungkan dua kata atau lebih. Misalnya mengabungkan
kata sifat dengan kata benda, harus mengetahui aturan mana yang digunakan oleh
suatu bahasa, kata sifat sebelum kata benda, atau kata benda sebelum kata sifat.
Dalam bahasa Indonesia biasanya kata benda diikuti kata sifat, misalnya mobil
merah, sebaliknya dalam bahasa Inggris kata sifat yang diikuti kata benda,
misalnya red car. Kata mobil dan merah atau car dan red saat digabungkan
menjadi satu akan membentuk satu kesatuan makna. Jadi frase adalah gabungan dua
kata atau lebih yang memiliki satu kesatuan makna dan tidak melampaui batas fungsi.
Prinsip
penggabungan kata dalam frase kata benda di ilustrasikan oleh Greenberg,
1972,1975). Dia mengemukakan ada 6 aturan pembentukan frase kata benda yang
dimungkinkan dalam bahasa, akan tetapi hanya 4 (1-4) diantaranya yang ditemukan
digunakan oleh bahasa-bahasa di seluruh dunia dan 2 diantaranya yang tidak
terpakai dalam bahasa manapun di dunia (5&6).
1.
(Q+C)+N
2.
(C+Q)+N
3.
N+(Q+C)
4.
N+(C+Q)
5.
Q + N+ C
6.
C + N +Q
Dimana:
Q = Quantifier (pembilang)
C = Classifier (pengelompok)
N = Noun (kata benda)
Bahasa Inggris mengikuti aturan (Q+C)+N dapat dilihat dalam contoh
sebagai berikut:
1.
Two white clothes
2.
Six big countries
Aturan penggabungan dua kata yang juga nampak pada struktur luar
bahasa (surface structure) yaitu aturan kesesuain (agreement). Dalam bahasa
Inggris, kata kerja harus disesuaikan
dengan kata subjeknya seperti He works dan they work sementara
itu dalam bahasa Prancis, kata depan dan kata sifat harus disesuaikan dengan
kata bendanya baik itu jumlah dan jenis kelamin, seperti dalam le soleil ron
dan la luna ronde, kedua frase ini memiliki makna yang sama akan tetapi
memiliki perbedaan jenis kelamin dan jumlah yang menyebabkan adanya perbedaan
pilihan kata yang digunakan.
Dengan mengetahui aturan penggabungan kata dan kesesuaian kata
(agreement) dapat memungkinkan seseorang untuk bisah mengetahui cara membuat
kalimat dan memahami kalimat, misalnya saat seseorang ingin mengambarkan suatu
benda, dia akan mencari kata-kata yang tepat dan kemudian mengabungkannya
menjadi satu frase kata benda yang memiliki satu kesatuan makna. Seseorang
dalam proses memahami makna suatu frase atau kalimat juga tentunya sangat membutuuhkan
pengetahuan aturan penggabungan kata. Saat mendengar suatu frase atau kalimat,
seseorang akan menghubungkan pengetahuannya tentang aturan pengabungan kata
dengan frase atau kalimat yang didengarnya.
Urutan
Kata (Word Order)
Menyusun kata
menjadi satu kalimat tidak dilakukan secara sembarangan, akan tetapi mengikuti
aturan tertentu. Dengan melihat beberapa bahasa-bahasa yang ada diseluruh
dunia, Greenberg (1963) menyatakan bahwa setiap bahasa memiliki kalimat deklaratif yang terdiri dari sujek (S),
Pridikat (P), dan objek (O), walaupun beberapa bahasa seperti bahasa Latin
mengijinkan S,P,dan O dapat diletakkan sembarang dalam kalimat, akan tetapi
secara normalnya, setiap bahasa memiliki satu aturan khusus seperti bahasa inggris mengunakan atuaran SPO
(SVO). Greeberg menemuka bahwa ada 6 aturan urutan kata yang dimungkinkan, akan
tetapi hanya 4 diantaranya yang ditemukan dipakai oleh bahasa-bahasa di seluruh
dunia.
PO
(VO-Languges) OP
(OV-Languagge)
SPO 35% SOP 44%
PSO 19% OPS -
POS 2% OSP -
Lebih lanjut lagi Greenberg
mengemukakan bahasa PO atau OP aturan untuk urutan elemen-elemen lainnya pada
struktur luar bahasa (surface structure).
PO
(VO-Languges) OP (OV-Languagge)
Kata
kerja + objek Objek + kata kerja
Kata
kerja Bantu + kata kerja utama
kk utama + kk bantu
Kata
benda + klausa relative
klausa relatif + kb
Kata
benda + kepemilikan kepemilikan + kb
Kata
benda + kata sifat ks + kata benda
Kata
benda + demonstrative demonstrative
+kb
Kata
benda + jumlah jumlah
+ kb
Semua aturan elemen bahasa tersebut,
secara normalnya selalu digunakan secara bersamaan dalam bahasa PO ataupun
bahasa OP akan tetapi masih banyak bahasa seperti bahasa inggris dan
bahasa-bahasa di negara Eropa lainnya
yang masih belum konsisten karena bahasa tersebut masih dalam prose peralihan
dari bahasa OP ke dalam bahasa PO dan contoh bahasa yang konsisten mengikuti
bahasa PO adalah bahasa klasik Ibrani dan portugis, dan contoh bahasa yang konsisten di bahasa OP adalah
bahasa Jepang dan Turki(Vennemann, 1974).
Bahasa yang konsisten mengikuti
aturan OP atau PO memiliki penjelasan yang berbeda tentang prinsip alami
susunan kata, dimana operand mengikuti operator atau operator mengikuti
operand.
urutan alami kata: (natural order) adalah konstituen pada struktur luar
bahasa memiliki urutan yang sama.
Berkaitan dengan urutan kata, dapat
dikatan bahwa adanya konsistensi bahasa mengikuti bahasa OP atau PO memudahkan
proses mental dalam menguasai serta memahami bahasa yang baik. Jika semua
operators dan operands memiliki kesamaan urutan.
Meletakkan subjek pada awal kalimat
(SVO dan SOV), atau pada akhir kalimat (VOS) berkaitan erat dengan pandangan
tentang mendahulukan informasi yang sudah diketahui oleh pendengar sebelum
memberikan informasi baru, atau memberikan informasi baru terlebih dahulu
kepada pendengar.
Pada struktur luar bahasa, beberapa
kata tertentu diberikan
prominence yang lebih dibanding dengan kata-kata yang lainnya. Kata-kata
tersebut mengandung informasi penting untuk memahami makna atau isi suatu informasi.
Ini dimaksudkan agar pendengar mengerti suatu kalimat dengan mudah.
Paradigma
Nampaknya,
semua bahasa memiliki paradigm. Dalam bahasa Inggris, terdapat paradigma kata
kerja (verbs). Setiap kata kerja memilikii bentuk sekarang (present) dan bentuk
lampau (past). Pada umumnya bentuk past dari kata kerja di tambah –ed
pada kata kerja bbentuk sekarang, akan tetapi ada beberapa pengecualian.
Kata kerja beraturan kata
kerja tidak beraturan
Work worked build built
Bar barred eat ate
Add added ring rang
Kata
kerja tidak beraturan dalam bahasa Inggris merupakan katakerja yang masih mengikuti paradigm yang lama, yang sudah tidak
berlaku lagi, Banyak diantaranya telah diubah mengikuti paradigm yang baru
seperti work-wrought, menjadi work-worked, spell-spelt telah menjadi
spell-spelled, dream-dreamt menjadi dream-dreamed. Sekarang, ketika kerja baru
ditambahkan pada bahasa, seperti bicycled, helicoptered, or blitzed,
semuanya dijadikan sebagai kata kerja beraturan.
Kata
kerja beraturan mempunyai tujuan yang sangat jelas yaitu mempermudah kita dalam
mengucapkannya dan mempermudah kita untuk mengingatnya.
Comments
Post a Comment