Catatan perjalanan: bersama Tuhan pasti bisa

PujinTuhan
Akhirnya badan sudah balik normal kembali
Seminggu seblum berangkat dan 2 minggu sesampainya di Auckland, imun ku benar-benar drop jadi batuk serta tubuh merasa sangat kedinginan  dan selera makan menghilang.

2 minggu lamanya menahan diri untuk tidak banyak jalan keluar karna efeknya kalau pulang, tenggorokan akan gatal sekali dan batuk terus menerus. Walaupun lagi summer dengan suhu 20C sampai 24 C tapi sangat berangin di luar rumah.

Minggu lalu aku ke gereja dan kondisinya akan batuk berat kalau habis mandi dan melewati jalan berangin tapi amajingnya selama ibadah sampai pulang gereja sama sekali tidak batuk. Padahal sebelum berngakat, paginya sudah bimbang antara ke gereja atau mau ikut ibadah online saja. Ku agak ragu mau ke gereja takutnya batuk kambuh dan orang orang akan lihat lihat ke arahku dengan tatapan takut tertular (OVTku ahaha) tapi akhirnya ku beranikan diri untuk pergi dengan membawa masker. Dorongan untuk beribadah bersama di gereja benar benar kuat. Seperti kangen sekali.

Sama juga waktu di pesawat dari Makassar, Jakarta, Sydney hingga sampai Auckland, sudah ada kekuatiran bakalan batuk sepanjang perjalanan tapi ternyata sama sekali tidak ada. Pas sudah turun dari pesawat baru saya akan berlari ke toilet batuk dan mengeluarkan semua dahak yang menanti dikeluarkan sebelum lanjutkan perjalanan. Ku benar benar meraskan pejagaan Tuhan. Waktu ibadah, tanpa terasa  air mata menetes menyanyikan lirik-lirik lagu "Day by Day"

Day by day and with each passing moment,
Strength I find to meet my trials here;
Trusting in my Father's wise bestowment,
I've no cause for worry or for fear.
He whose heart is kind beyond all measure
Gives unto each day what he deems best–
Lovingly, its part of pain and pleasure,
Mingling toil with peace and rest.

Every day the Lord himself is near me,
With a special mercy for each hour;
All my cares he gladly bears and cheers me,
He whose name is Counselor and Pow'r.
The protection of his child and treasure
Is a charge that on himself he laid:
"As your days, your strength shall be in measure"
This the pledge to me he has made.


Help me then in every tribulation
So to trust your promises, O Lord,
That I lose not faith's sweet consolation
Offered me within your holy Word.
Help me, Lord, when, toil and trouble meeting,
E'er to take, as from a father's hand,
One by one, the days, the moments fleeting
Till I reach the promised land.

https://youtu.be/ZXgwYoOkKWk?si=T4fwqA7yjxpxAkWy


Setiap kata dalam lirik benar benar sangat menyentuh jiwaku.
Ku benar benar bilang sama diriku, apa lagi yang akan kau kuatirkan Imelda. Sudah sejauh ini Tuhan membawamu. Aku bahkan ingat bagaimana sudah pasrahnya saya di bandara Sydney akan ketinggalan pesawat karna waktu di Jakarta pesawat delay sejam lebih jadi pas landing di Sydney kami (bersama penumpang lainnya yang melanjutkan perjalanan ke Auckland)  diarahkan untuk melaporkan diri langsung di ujung lorong pas turun dari pesawat karna waktu boarding tinggal 10 menit sementara perjalan ke pintu boarding memerlukan waktu sekitar 30 menit.

Di biosecurity, ada insiden drama lagi, jadi kuditinggalkan sama mereka yang tadi saya sudah sempat kenalan dan berbincang sambil lari lari. Dikoperku ternyata saya ada menaruh sesuatu yang terdeksi biosecurity jadi harus tinggal lagi lihat mereka untuk bongkar dan harus menunggu beberapa menit sambila jelaskan kalau bisa tidak tolong punyaku duluan dibuka soalnya penerbangaku ke Auckland akan segera tutup boarding.

Dari sana aku sudah pasrah si tapi tetap berlari mencari pintu keberangkatan yang lumayan jauh. Dalam kepanikan, saya menatap screen besar yang panjang list daftar penerbangannya dan mencari status penerbanganku "QF 143 Auckland, boarding - open. Aku lega sambil tetap berlari mencari gate 55, sempat binggung karna kehilangan petunjuk sementara paket internet rooming telkomsel yang telah kubeli tidak bisa diaktifkan. Akhirnya kubertanya ke petugas bandara dan diarahkan jalannya.

Nyampai duduk tenang di gate 55 ketemu kembali sama teman teman yang baru kukenal tadi sambil aktifkan wifi bandara. Baru baca e-mail dari Qantas kalau penerbangan akan delay dari jam 8.55 ke jam 9.50. Lega rasanya. Masih ada waktu ke toilet untuk batuk dan lain sebagainya. Sempat kesal si kenapa tadi petugas Qantas yang arahkan kita tidak sampaikan ya kalau pesawat delay jadi santai saja.

But apapun itu
Tuhan baik
Penerbangan pertama ke LN dengan solo travel

Comments

Popular posts from this blog

A Philosophy of Second Language Acquisition (MARYSIA JOHNSON)

Sejarah Lahirnya dan arti kata “Kristen”

Drive by Lyric - Train