Posts

Showing posts from 2025

Karna terlalu sensitif atau karna sehat?

Sebulan pertama seperti menghitung detik demi detik, hari demi hari. Aku selalu menatap jam dilayarku setiap saat. Agar lupa akan keributan di kepalaku, aku mencatat semua hal yang harusnya kulakukan setiap saat. Kutuangkan dalam bentuk tulisan di catatan harianku agar ku dapat balik dan melihat apa yang ada difikiraku  beberapa saat yang lalu. Sangking banyaknya isi fikiranku, biasanya akan terlupakan beberapa saat kemudian. Aku menyibukkan diriku dengan berbagai hal agar aku tidak merasakan yang namanya homesick.  Aku tahu ku sudah merantau dan berpindah pindah hampir 20 tahun  namun ini adalah merantau terjauh yang pernah kujalani. Sebuah keputusan paling nekat yang pernah kuambil. Bukannya tidak terfikirkan namun sudah dalam perencanaan yang sungguh sungguh hanya saja kutetap merasa ini adalah sebuah keajaiban dan seperti masih di alam mimpi yang panjang. Terlalu jauh untuk bisa balik jika aku rindu pada kenyamanan yang telah kuadaptasikan pada tubuh dan jiwaku. 10 ta...

Catatan perjalanan: bersama Tuhan pasti bisa

PujinTuhan Akhirnya badan sudah balik normal kembali Seminggu seblum berangkat dan 2 minggu sesampainya di Auckland, imun ku benar-benar drop jadi batuk serta tubuh merasa sangat kedinginan  dan selera makan menghilang. 2 minggu lamanya menahan diri untuk tidak banyak jalan keluar karna efeknya kalau pulang, tenggorokan akan gatal sekali dan batuk terus menerus. Walaupun lagi summer dengan suhu 20C sampai 24 C tapi sangat berangin di luar rumah. Minggu lalu aku ke gereja dan kondisinya akan batuk berat kalau habis mandi dan melewati jalan berangin tapi amajingnya selama ibadah sampai pulang gereja sama sekali tidak batuk. Padahal sebelum berngakat, paginya sudah bimbang antara ke gereja atau mau ikut ibadah online saja. Ku agak ragu mau ke gereja takutnya batuk kambuh dan orang orang akan lihat lihat ke arahku dengan tatapan takut tertular (OVTku ahaha) tapi akhirnya ku beranikan diri untuk pergi dengan membawa masker. Dorongan untuk beribadah bersama di gereja benar benar kuat...

Welcome to Auckland, New Zealand

Catatan proses adjustment aku, ada beberapa hal yang belajar untuk aku sukai selama 4 hari sampai di kota ini Mengkonsumsi apa saja yang tersedia, tidak picky dalam hal makanan. Aku bahkan bisa dalam 3 hari pertama sampai, makan roti dengan madu, buah, telur, dan minum susu. Tidak ada gorengan, nasi dan makanan pedas adalah hal yang harus dinormalkan. Susu, rasa dan baunya benar benar bukan selera aku tapi tetap saja kuhabisin setidaknya segelas sehari. Sebagai pengkonsumsi setia madu, aku lihat itu benar benar beda dengan yang biasanya aku minum di Indonesia. Untuk tetap rutin, tiap pagi aku jadikannya sebagai selai di roti gandum aku, ya walau kadang kupaksain telan dengan bantuan air putih. Air putihnyapun harus ku biasakan minum air tab yang di hidungku masih kerasa baunya. Hari ke empat aku makan siang di kafe dengan pesan nasi tapi juga hanya setengah kuhabiskan itupan aku paksaian sebagian dengan bantuan air putih, sayang saja kalau cuma makan sedikit sementara aku  harus ...