Bahaya Rokok dari segi psikologi



Spertinya rokok adalah sesuatu yang memberi kenikmatan tersendiri pada penikmatnya, sangking rasanya yang nikmat itu, perokok menjadi cenderung memiliki karakter EGOIS. rokok itu baunya sangatlah tidak menyenangkan di indra penciuman kaum Non smoker, tapi sang perokok tidak peduli akan hal itu, karena yang terpenting bagi mereka adalah mereka bisah menikmatinya, egoiskan namanya itu? (aku senang, kamu susah, EPEn kah dengan kau) tidak peduli dimana mereka. Mereka kadang tidak sensitive, orang disekitarnya sudah tutup hidung, bahkan ada yang sudah hampir muntah ( apalagi kalau dikendaraan umum), mereka bahkan tidak mau mengalah, sampai yang merasa tersiksala dengan asap rokok yang harus menghindar. Mereka bahkan merasa bahwa larangan terhadap merokok di tempat umum adalah keputusan yang tidak bisah ditolerir, mengapa? Karena itu akan merusak kesenangan mereka!
Mereka bukannya tidak tahu bahaya rokok bagi kesehatannya, tapi mereka memiliki pandangan yang sempit tentang hidup . rokok mengubah pandangan hidup mereka, karena mereka sudah terlalu jatuhcinta dengan rokok, jadinya mereka hanya mikir kalau menyenangkan hidup itu hal yang penting. Siapa shi yang tidak mau hidup senang? Kebanyakan mereka kalau dinasehati akan menjawab “ semua orang akan mati juga, yang merokok maupun yang tidak, atau orang merokok maupun tidak, semuanya sama-sama  sakit, bahkan banyak yang tidak merokok lebih banyak penyakitnya daripada yang merokok. Banyak orang Kristen berdalil bahwa merokok tidak dilarang. “Tidak ada larangan di alkitab” kata mereka. Aku jadi berfikir, memangnya di Zaman Yesus atau sebelumnya, sudah ada produksi rokok??? Aturan umunya khan jelas sekali “ jagalah tubuhmu sebab tubuhmu adalah bait suci ALLAH” (yang mengaku Kristen pasti tahu kalau ini adalah kata-kata yang diucapkan sendiri oleh Yesus, bukan sekedar falsafa belakah). seandainya sang perokok betu-betul menyadari bahwa tubuhnya adalah tempat kediaman Allah, maka mereka akan tahu bagaimana caranya menjaga tubuh ini tidak hanya sekedar menjaganya supaya tubuh tidak sakit, atau tidak hanya menjaganya supaya memiliki umur yang panjang, sehat dan sejahtera selama masih di bumi. Aku terlalu yakin kalau sebenarnya kadang perokok tidak menyadari kalau sebenarnya kadang mereka tersiksa kar’na rokok. Ketika sang perokok mendapati dirinya sudah kecanduan dan tidak bisah lagi lepas dari rokok, mereka akan cenderung tersiksa jika harus berada disuatu keadaan dimana mereka harus menahan keiginan rokoknya selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari, sepeti misalnya di pesawat, di bis-bis ber AC. Tapi mereka tidak menyadari kalau hal ini salah satu hal bukti nyata dari bahaya rokok bagi mereka.
Perokok akan menjadi orang yang tidak mencintai dirinya sendiri.  Mereka sudah tahu bahwa rokok itu merusak  akan tetapi tetap saja tidak bisah berhenti, kenapa? Karena mereka sudah kecanduan, dan mereka tidak  menjadi sangat sulit berhenti dari itu.
Perokok menjadi orang yang sulit menjadi teladan bagi anak-anak. Karena sangiking senangnya dengan rokok, perokok tetap saja merokok, tidak peduli banyak anak-anak sedang mengamati mereka. Anak-anak punya kecenderungan mengikuti sikap orang-orang disekelilingnya. Sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi anak-anak melihat orang tua, kakak mereka merokok didepnya. akhirnya jaman sekarang, anak-anakpun ikut-ikutan.  Merokok sudah menjadi salah satu symbol anak mudah yang merasa diri keren! Ketika dinasehati, mereka akan berkata “ah bapak saja merokok, ah pak pendeta saja merokok”
Finally, aku harus mengatakan kalau rokok menyebabkan pecintanya menjadi orang yang tidak peduli (careless). Mereka tidak bisah peduli terhadap dirinya sendiri apalagi orang lain. Tidak peduli apa kata orang tentang bahaya rokok, yang penting mereka menikmatinya. Kadang mereka harus merelakan kehilangan orang yang mereka sayang darida harus melepaskan rokoknya. Mereka cenderung menuntut orang disekitarnya mengerti tapi disis lain tidak sadar kalu mereka sedang mengabaikan perasaan orang lain.
Ini hanyalah sekedar opiniku, jika kamu adalah perokok dan merasa tersinggung, maka sepertinya opini, anggapan, dugaan or theoriku berlaku buat kamu. Semakin banyak yang tersinggung maka semakin mendekati kebenaran hyphotesisku.

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Lahirnya dan arti kata “Kristen”

Apa saranmu bagi anak baru masuk dunia kerja?

PRONOUNS OF POWER AND SOLIDARITY