My world My inspiration

PENDAHULUAN             Pengajaran bahasa selalu dihubungkan dengan suatu metode yang di implementasikan seorang guru untuk mendorong terjadinya aktivitas belajar bahasa pada siswa. Metode pengajaran bahasa   mengalami perkembangan dan perubahan dari masa ke masa disebabkan adanya perubahan pandangan terhadap hakikat bahasa dan proses belajar,   bahkan konsep “metode” itu sendiri mengalami perubahan. Untuk memahami konsep metode, Antony (1963) menyusun konsep yang   hirarkis   dari pendekatan, metode dan teknik. Pendekatan (approach) merupakan serangkain asumsi tentang hakikat bahasa, belajar, metode dipandang   sebagai keseluruan rencana penyajian bahasa yang sistemati berdasarkan pendekatan (approach) tertentu dan teknik merupakan aktivitas-aktivitas tertentu yang di lakukan di dalam kelas berdasarkan pendekatan dan metode yang dianut (teknik harus konsisten mengikuti satu pendekatan dan metode). Sementara itu, Richard & Rodgers (1982) menyusun ulang konsep metode dalam 3

Psycholinguistics is the study of the psychological aspects of language. It provides a linguistically and psychologically theory of language and its acquisition. This field describes how we acquire, understand and produce language. The theory of psycholinguistics develops from time to time. There are four major periods of psycholinguistics: the formative period, the linguistic period, the cognitive period, and cognitive science period. It explains the interaction of linguistics structure and language processing. Formative period in which structuralism was the prevailing paradigm in linguistics and defined units like the phoneme and the morpheme in terms of operational procedures. Behaviorist was predominant in psychology. The linguistic period is characterized by the rise of transformational grammar in linguistics, followed by its theoretical domination of psycholinguistics research. The cognitive period where psychologists viewed language upon human cognition, language is on

Minggu, 2 desember 2012...........  dinyatakan oleh pendeta geraja tempatku ibada sebagai perjamuan kudus terakhir. aku baru ingat itu saat aku bagun di pagi itu. semalaman aku bergadang menonton film Korea yang mengalihkan fikiranku untuk bergadang sampai subuh menonton, alhasil aku baru bisah tidur jam 5 subuh dan bangun saat jam ku sudah menunjukkan pukul 08.30 AM. aku langusng lompat dari pembaringan lari terbirit-terbirit ke kamar mandi, kalu gak mau telat, yha harus relah melewatkan nikmatnya mandi berlama-lama karena waktu mandi hanya sisah 10 menit, jam 09.00 ibadah mulai. sambil mandi aku mikir pasti aku tidak akan dapat tempat duduk yanga strategis lagi ini dan ternyata benar, aku harus duduk di balkon dan tidak melihat seorangpun yang aku kenal...... hanya berdoa yah Tuhan semoga saja aku tidak mengantuk atau tertidur saat khotbah dan dilanjutkan dengan acara SIDI ditambah lagi dengan pembacaan akta perjamuan kudus serta menungguh mejah perjamuan berakhir.aku kuarang tidur

Introduction We still face many challenges in applying communicative language teaching in our context. Many teachers seem lack of confident to accept their roles to be a model for their students in using English as a tool of communication during classroom activities. They are not ready to bring their students into the situation in which students learn actively involving in their own learning process. Learning activities are dominated by teacher and book centered. The successful of language learning focus on the extent of students are able to accomplish examination and attain learning objective on curriculum. Therefore, teachers plan learning scenario based on curriculum and go to the classroom with lesson plan in which they direct learning on their own decision. Students are accustomed to learn under the overall control of their teacher. It causes students put their strong reliance on teachers. English teachers have tried to seek the appropriate teaching method by reading bo