Posts

Showing posts with the label Opini

Ironi di negeri yang kaya

Beberapa alasan sebuah kota dihuni orang pandai tapi tetap miskin: Ada orang pintar tapi miskin karna tidak punya skill mengubah kepandaiannya menjadi bisnis atau ladang untuk cari penghasilan. Ada juga yang sudah bisa menghasilkan banyak tapi tidak pandai mengelola keuangannya. Beberapa diantaranya yang kaget dengan uang banyak jadi lupa diri, dihabiskannya itu dibisinis minuman dan obat terlarang bahkan ada yang berlanjut di kamar-kamar yang bukan dibangun untuknya. Beberapa orang terlihat baik namun keterlaluan sehingga makan puji.  Pernah juga kumelihat kemiskinan orang-orang pintar disebabkan oleh faktor sosial dan keluarga. Pesta pora untuk kesenangan sementara lebih penting daripada masa depan anak cucunya dalam mengenyam pendidikan. Terlalu perhitungan untuk kepentingan sekolah, selalu mengangap pendidikan itu mahal. Selalu bergantung pada yang gratis jika berhubungan dengan pengembangan diri dan investasi masa depan anaknya di masa mendatang. Masih berlanjut.... Data i...

Politik: apakah mayoritas masyarakat Indonesia sangat gampang dimanipulasi?

Nampaknya mayoritas masyarakat Indonesia  setuju dengan ide keberlanjutan daripada ide perubahan. Kalau  banyak yang harus dibenahi dan diperbaiki, itulah tugas PR bersama. Ada wakil-wakil rakyat yang menghabiskan banyak dana negara untuk membantu pemimpin serta ada pemimpin di setiap daerah, pegawai-pegawai negara. Ada publik yang mengontrol. Ada suara-suara yang menyerukan kekuatiran akan nasib bangsa ini dengan kalimat kalimat pesimis serta mengandung unsur ancaman serta prediksi buruk. Bagi saya itu adalah suara-suara orang yang (hanya) merasa diri pintar namun nampaknya belum dewasa dalam berdemokrasi. Suara kemarahan dari mereka yang merasa diri waras namun sepertinya kurang merasakan penderitaan mayoritas masyarakat disekitarnya. Ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan belum bisa dikatakan telah menyentuh orang-orang bumi disekitarnya. Barangkali dia memimpikan hidup hanya dengan teman-temannya yang berpendidikan saja dan mengabaikan mereka yang hidupnya belum seberuntun...

Neuroscience in Education System: a simple essay

  The implementation of neuroscience in the education system is a debate among experts. There is a view mentioned that if no more children are living under the poverty line, when all have equal access to quality education, then technological and standardized tests can be implemented throughout the country. Others see the test based on neuroscience principles as necessary to evaluate the education system. Despite the doubt or skepticism, the information obtained from the standardized test can be used to see the progress of each school. The foremost benefit of having information on students’ academic achievement is that the policymakers and educators can evaluate all aspects or components of the education system. The data from the evaluation might be used as a basis to make some changes for future implementation. If an aspect is deemed as a factor that slows the progress down, the solution could be focused on the area. The neglectful parenting style for most children in some school...

Tanggapan terhadap reaksi umat Islam atas pembakaran Mesjid Tolikara di Papua

Pembakaran Mesjid di Tolikara, memicu kemarahan kaum umat Islam di negeri ini. Banyak yang mengecam aksi pembakaran yang dilakukan oleh jemaat GIDi ini. Tak sedikit yang berkicau untuk meminta orang-orang menyebut pelakunya sebagai terorist bahkan ada yang menuntut balas dendam. Pemberitaan di media-media yang simpang siur tentang kronologi pembakaran mesjid membuat masyarakat bingung dan banyak yang terprovokasi. Saat saya membuka Facebook, beranda saya dipenuhi oleh berbagai opini teman-teman saya yang beragama Islam. Saya kemudian terinspirasi untuk menulis-nulis di blog ini untuk menanggapi opini mereka yang melihat ketidak adilan terhadap umat Islam. Ia melihat bahwa saat orang Islam yang menyerang dan membakar gereja, Islam di sebut sebagai agama Terorist. Inilah kelakuan sebagian umat beragama yang suka mengeneralisasi hasil perbuatan sekelompok orang dari agama tertentu untuk menjelek-jelek-kan agama tersebut, padahal faktanya di kitab suci semua agama, tidak ada yang memerinta...

Perjalanan panjang dalam pembentukan karakter

Sepertinya, nampaknya...... Setiap orang punya sifat ingin dihargai, dan tak jarang orang memperlihatkannya dengan cara yang dapat dinilai orang sekelilingnya sebagai sebuah kesombongan. Setiap orang berpotensi untuk memiliki amarah, benci, dendam, dan egois, tapi ada orang yang mampu mengendalikannya dengan self-control Self-control yang baik itu diperoleh seseorang melalui pengalaman dalam mengelola emosi dan belajar bersabar terhadap diri sendiri Sabar menghadapi diri sendiri itu merupakan tantangan terberatku selama ini. Mengapa? Karena...... Sebenarnya...... Aku adalah orang suka bicara Tidak tahan berdiam diri Ingin selalu memberontak jika tak sesuai dengan fikiranku Ingin menang dalam perdebatan pendapat Tak bisa menjadi pendengar yang baik Tidak terlalu pekah dengan lingkungan sekitar Selalu inginnya berfikir yang ideal Padahal.... Yang ideal belum tentu bisa menjadi real Juga suka mengkritik Tapi.... Aku adalah orang yang suka belajar dari pengalaman Setiap orang yang kutemui ...

Kristen vs Islam

Dari hati yg pling dalam, aku sangat prihatian melihat kenyataan bahwa masih banyak penganut agama Kristen dan Islam yang selalu memperdebatkan kebenaran agama bahkan saling menyalahkan satu dengan yang lain. Dalam hal ini sudah tentulah masing-masing agama mengklaim agamanya yang paling benar, dan agama yang lainnya salah. Akibatnya banyak dari mereka tidak ragu lagi untuk menghujat agama lain, dan mereka fikir itu wajar yang penting mereka berhasil menunjukkan bahwa agamanya paling benar (walau hanya dalam pandangan masing-masing). Dari yang aku lihat nhi yha, orang-orang yang sering berdebat sengit adalah orang-orang yang sebenarnya berlabel saja, kelihatan cinta Tuhannya tapi sebenarnya hanya cinta agamanya saja, tidak suka kalau orang lain mengejek kepercayaannya saja namun dilain sisi dia sendiri mengejek Tuhannya. Sebagai salah satu Contohnya :TuhanNya wajibkan Sholat tapi waktu jam Sholat dia malah sedang asik-asik lempari batu orang. Tuhannya ajak dia (org Kristen) bersekutu ...

Sahabat atau hakim

Kalau Qw mikir-mikir kadang Qw ga bisah menjadi seperti yang orang harapkan karena Qw sering salah menempatkan diri. Kadang Qw ingin jadi sahabat tapi pada kenyataannya kadang Qw seolah-olah jadi hakim bagi mereka. Ini dia jadi dilema dalam logika berfikir Qw. Qw kadang mikir Qw yang salah atau orang yang salah menilai Qw (ah ini dia titik yang kadang melemahkan, antara merasa bersalah atau menyalahkan orang, antara kerendahan hati untuk mengaku salah atau egois). Saat Qw mau mengambil waktu untuk merenungkan ini, maka timbullah sebuah kata praduga bersalah dan tak bersalah. Ternyata ada beberapa hal yang harusx Qw pahami dalam menempatkan diri Qw dalam posisi yang benar, tanggung jawab dalam MENASEHATI,MENEGUR,MENGAJAR atau malah MENGHAKIMI. Qw harus akui kalo rusaknya sebuah hubungan baik; hubungan antara ayah dan ibu, ortu dgn anaknya, kakak dengan adik, teman atau sahabat, bahkan tetangga sebelah or tetangga jau, dan hubungan lain sebagainya asal jangan antara anjing dan tuannya ...

DUNIA YANG TERHILANG

Ketika agama hanya sebagai identitas semata, menjadikan mereka mempunyai tempat berlindung. Dibalik semuanya, terselubung kepalsuan, kemunafikan dalam kebajikan. Kepurah-purahan yang tak terbaca..   Mereka mengambil apa yang bukan haknya... Bersilat lidah untuk memutarbalikkan kebenaran Mencari muka dihadapan yang lemah, mempermainkannya mencuri darinya dan mengembalikanya dalam jubah malaikatnya... Alangkah berbahaya orang-orang yang demikian Srigala berbuluh domba Iblis berjubah malaikat terang Menyilaukan mata semua orang.... Siapakah yang mengenal mereka? Siapa yang tak tertipu mereka? Siapa yang menolak mereka? Hai engkau yang mengaku para pejuang Dimanakah hikmatmu? Apakah baranya sudah membakarmu? Katakanlah padaku siapa yang masih berthan terhadapnya Siapkah yang masih menahan dirinya dalam permainan panas ini Siapakah yang mampu memadamkannya? ........ Ketika aktifitas agama hanya sebagai rutinitas semata Mereka jadi punya alasan membenarkan diri di...

My note

Waktu kulia Qw menikmati hari2ku tpi kadang aku pengen berburu u slesai karna Qw fikir klo slezai, hbis sudah beban fikiran, Qw bisah menikmati hidup tanpa tumpukn tugas-tugas (sepertix tugas adalah beban yha padahal kata dosenku tugas adalah sebuah kendaraan, tpi kendaraan yg mereka kasih kadang g efektif dhee) Waktu Qw kerja Qw mikir klo terxta berada di dunia kampuz lbih menyenangkan daripada dunia kerja (mungkin karena Qw g menikmatix kali yha) And here i'm now, without task,without work only me and movie... Qw menghabiskn waktuku dengan menonton semua jenis film produk Barat, klo sebelumx Qw teradiktif bget dengan musik, sekarang beralih ke film. Sangking kebanyakn menikmati film luar, akhirnya Qw jadi ga tertarik sama sekali saat nonton film lokal Woww parah Qw sebenarnya adalah tipe orang yang ga suka teradiktif sma sesuatu, saat Qw mulai teradiktif maka Qw berusaha melepazkn diri dari jeratanx. Qw sempat terjerat dlm kubangan musik, sepertix duniaku dipenuhi oleh musik...

Menjadi dewasa secara rohani

Sama seperti fisik kita yang   mengalami pertumbuhan dari anak bayi menjadi dewasa, demikian juga secara rohani, kita harus mengalami pertumbuhan dari anak-anak secara rohani menjadi dewasa secara rohani. Dalam pertumbuhan kita secara fisik kita memerlukan makanan dan minuman yang dapat membantu tubuh kita berproses menjadi dewasa, demikian pula dengan rohani kita, kita butuh makanan rohani untuk membantu kita berproses menuju kepada kedewasaan secara rohani. Lain halnya fisik kita yang akan bertumbuh seiring jalannya waktu,   kehidupan rohani kadang tidak sejalan dengan lamanya seseorang datang ke gereja.   Ada yang sudah lama ikut Tuhan tetapi tidak mengalami pertumbuhan, ada juga yang yang baru ikut Tuhan tetapi mengalami pertumbuhan yang cepat dalam rohaninya. ada orang yang tua tetapi tetap masih kanak-kanak kerohaniannya, ada yang masih muda tetapi dewasa rohaninya. Mengapa?           Ada orang yang lamban dalam mendeng...

Bahaya Rokok dari segi psikologi

Spertinya rokok adalah sesuatu yang memberi kenikmatan tersendiri pada penikmatnya, sangking rasanya yang nikmat itu, perokok menjadi cenderung memiliki karakter EGOIS . rokok itu baunya sangatlah tidak menyenangkan di indra penciuman kaum Non smoker, tapi sang perokok tidak peduli akan hal itu, karena yang terpenting bagi mereka adalah mereka bisah menikmatinya, egoiskan namanya itu? (aku senang, kamu susah, EPEn kah dengan kau) tidak peduli dimana mereka. Mereka kadang tidak sensitive, orang disekitarnya sudah tutup hidung, bahkan ada yang sudah hampir muntah ( apalagi kalau dikendaraan umum), mereka bahkan tidak mau mengalah, sampai yang merasa tersiksala dengan asap rokok yang harus menghindar. Mereka bahkan merasa bahwa larangan terhadap merokok di tempat umum adalah keputusan yang tidak bisah ditolerir, mengapa? Karena itu akan merusak kesenangan mereka! Mereka bukannya tidak tahu bahaya rokok bagi kesehatannya, tapi mereka memiliki pandangan yang sempit tentang hidup . ro...

career woman

Good morning everybody. I thank for the chance that given to me to give my opinion about career woman. Talking about career woman, it is an interesting topic especially when we relate it with the emancipation of woman, marriage, and divorce. I have simple definition about career woman. In my point of view, career woman is a woman who has job or work. She takes opportunity to develop herself in a market place or in own business. She has responsibility and duty to her job outside house. I think that it’s the effect of the woman emancipation. Woman fights to have equal right.   The movement of woman right makes woman have freedom to expose their talent and ability. There are many women success in their life as career woman. According to the latest survey conducted every 5 years by U.S council Bureau, in 2007, Woman owned 7.8 million businesses in United State. These businesses employed 7.6 million workers, but in the other hand the divorce increa...